--> Termasuk Babi Guling, Ini 19 Kebudayaan Bali yang Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia Oleh Kemendikbudristek | TelusurBali.com

Termasuk Babi Guling, Ini 19 Kebudayaan Bali yang Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia Oleh Kemendikbudristek

net. Tahun 2021 ini, sebanyak 19 usulan kebudayaan Bali ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Penetapan ini dilaku...

net.

Tahun 2021 ini, sebanyak 19 usulan kebudayaan Bali ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Penetapan ini dilakukan oleh oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Berikut 19 warisan budaya tersebut.

1. Tradisi Meteruna Nyoman di Desa Adat Tenganan Pegeringsingan (Karangasem)

Materuna Nyoman dipandang oleh masyarakat Desa Adat Tenganan Pegringsingan sebagai sebuah masa anak-anak remaja yang akan dibina diberikan pendidikan positif tentang pengetahuan moral, etika serta pengetahuan tentang hakikat hidup sebagai manusia. Para leluhur Desa Adat Tenganan Pegringsingan memilki kesadaran akan pentingnya sebuah pendidikan untuk anak-anaknya yang akan menjalani kehidupannya kelak sebagai laki-laki yang dewasa serta berumah tangga melalui proses Materuna Nyoman.

Tujuannya dalam melaksanakan Materuna Nyoman adalah untuk mematangkan pengetahuan tentang adat di desa, karena ini merupakan sebuah persiapan sebagai Krama Desa, agar mampu melaksanakan kewajiban bermasyarakat sesuai dengan Awig- Awig Desa Adat Tenganan Pegringsingan. Proses ini dimulai dari purnama sasih kaulu sampai dengan purnama sasih kaulu di tahun berikutnya yang diistilahkan dengan nemu gelang.

Namun tradisi ini tidak dapat dilaksanakan setiap tahunnya dan interval dalam pelaksanaanya berbeda- beda, ada yang sampai 4 tahun bahkan 7 tahun sekali dilaksanakan. Hal ini disebabkan karena peserta dari Materuna Nyoman harus memiliki perwakilan dari setiap patemu-patemu yang ada di Desa Adat Tenganan Pegringsingan diantaranya Patemu Kelod, Patemu Tengah dan Patemu Kaja.

2. Kain Tenun Cepuk Nusa Penida di Desa Tanglad (Klungkung)

Kain Tenun Cepuk Nusa Penida dulu dipercaya sebagai salah satu jenis kain yang sakral oleh para penduduk setempat, dimana hanya digunakan saat acara-acara adat yang bersifat spiritual saja. Kain Tenun Cepuk ini berguna sebagai kain yang dapat melindungi pengguna kain tersebut, atau kain yang suci, membuat yang bersangkutan menjadi kuat dan perkasa atau menghalangi yang jahat.

Kain Tenun Cepuk juga dianggap sebagai alat magis serta sebagai alat untuk menyembuhkan. Arti kata Cepuk adalah “bertemu dengan”, sebagaimana Barong bertemu dengan Rangda atau bertemu dengan roh yang lain. Untuk proses pembuatan selembar kain Tenun Cepuk ini, biasanya masyarakat setempat yang memakai perangkat tradisional yang dikerjakan dari kayu, disebut cag-cag oleh masyarakat. Geografis dari kain Tenun Cepuk ini terletak di Desa Tanglad, Nusa Penida, Klungkung Bali.

3. Ritual Dewa Mesaraman di Pura Panti Timbrah, Desa Paksebali (Klungkung)

Dewa mesraman merupakan salah satu tradisi yang dilakukan dalam kaitannya dengan upacara piodalan di Pura Panti Banjar Timbrah Desa Paksebali Klungkung. Upacara ini jatuh pada saat hari Sabtu Kliwon wuku Kuningan bertepatan dengan hari Raya Kuningan.

Prosesi upacara melalui bererapa tahapan diawali dengan ngiyas pretima (menghias arca perwujudan TuhanYang Maha Esa), mendak pretima (menbawa pretima di masing-masing keluarga menuju Pura Panti Timbrah), ngelinggihang di pengaruman (ditempatkan di suatu tempat bersama pretima yang disimpan di keluarga-keluarga lain), nunas paica (makan bersama sebelum pergi mesucian), mesucian (membersihkan pretima menuju mata air di tepi Sungai Unda), mewali (kembali menuju Pura Panti Timbrah), mesolah atau dewa mesraman dilaksanakan di halaman depan Pura Panti Timbrah, katuran piodalan (pelaksanaan puncak upacara), ngaturang pemuspan (sembahyang bersama). Upacara ini diikuti seluruh anggota Panti Timbrah, termasuk anggota masyarakat yang masih memiliki hubungan juang-kejuang (hubungan kekerabatan karena proses perkawinan pihak perempuan).

4. Genjek Karangasem

Genjek merupakan kesenian yang mengandalkan keharmonisan dan kekompakan warna vokal tanpa iringan alat-alat musik. Kata genjek berasal dari kata genjak yang berarti bersenda gurau. Genjek mulai ada di Kabupaten Karangasem sebelum Gunung Agung meletus, yakni sekitar tahun 1961, sedangkan gunung Agung meletus pada bulan Februari 1962.

Genjek berkembang pada masyarakat petani di sebagai musik hiburan di sela-sela musim tanam dan musim panen. Pada mulanya genjek dimainkan oleh kaum laki-laki setelah musim panen atau ketika ada waktu sela di antara musim-musim tanam dan musim panen. Di waktu-waktu senggang tersebut mereka berkumpul, bercerita, minum tuak, dan bersenda gurau. Sambil besenda gurau dan minum tuak, secara spontanitas mereka mereka bernyanyi dipadukan dengan cipak. Cipak merupakan seni vokal tidak bermakna tetapi tertata dengan ritme yang baik sehingga menghasilkan seni vokal yang harmonis tampa iringan alat musik.

5. Blayag Karangasem

Blayag yang juga khas Karangasem dan dapat pula ditemui di Buleleng, Bali. Sajian hidangan ini berupa ketupat yang dibungkus dengan daun kelapa muda atau yang disebut janur. Makanan ini juga disajikan dengan ayam suwir, sayur potongan telur dan guyuran kuah yang membuat rasanya semakin lezat.

6. Kesenian Barong Nong Nong Kling di Desa Adat Aan (Klungkung)

Barong Nong-Nong Kling merupakan bentuk seni pertunjukan yang menggunakan media ungkap tari, music dan drama/teater. Nong nong kling adalah seni pertunjukan yang menggunakan media ungkap tari, musik dan drama. Nama nong nong kling diambil dari suara iringannya yang apabila digerakkan akan menimbulkan efek bunyi “nong, nong, kling”.

Pertunjukan nong nong kling biasanya diadakan di alam terbuka, tanpa panggung, dan penontonnya duduk melingkar. Tidak ada batas antara penonton dan pemain yang menyebabkan pertunjukan kesenian rakyat tersebut terasa lebih akrab dan spontan, seolah-olah para penonton pun ikut bermain di dalamnya. Bahasa yang digunakan dalam pertunjukan nong nong kling ialah bahasa Kawi dan bahasa Bali. Untuk para tokoh seperti Kumbakarna dan Wanara mempergunakan bahasa kawi yang diterjemahkan oleh punakawan Delem dan Sangut yang menggunakan bahasa Bali.

7. Tari Seraman di Desa Adat Kebon Bukit (Karangasem)

Seraman dilakukan oleh penari peria dengan memakai senjata tombak dan ditarikan secara berpasangan (duet). Seraman disebutkan pula lontar Malat (kurang lebih pada abad XVI) Biasanya ada beberapa pasang tergantung dari banyaknya orang-orang yang berpartisipasi dalam upacara odalan atau hari ulang tahun dari sebuah tempat peribadahan dan biasanya jatuh tiap-tiap enam bualn (210) sekali. Ini merupakan salah satu tari WALI (sakral) yang khusus terdapat di daerah Karangasem.

8. Joget Nini di Desa Adat Buruan (Tabanan)

Tari joged nini ini merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Tari ini diciptakan secara spontanitas. Tarian ini selalu dipentaskan setelah memanen padi. Tari Joged Nini sangat penting untuk dipentaskan kembali di masyarakat karena memiliki banyak manfaat di berbagai aspek. Dalam aspek religi pementasan tarian ini bermanfaat untuk melakukan Dewa Yadnya. Dewa Yadnya yg dimaksud adalah pengungkapan rasa syukur terhadap Ida Sang Hyang Widi karena telah mendapatkan hasil panen yg memuaskan.

Dalam aspek sosial tari Joged Nini bermanfaat untuk menciptakan suasana kekeluargaan dan gotong royong, mempersatukan masyarakat serta meningkatkan rasa keterbukaan dalam masyarakat.

9. Tari Abuang Luh Muani di Desa Adat Tenganan Pegeringsingan (Karangasem)

Tari Abuang Luh Muani diperkirakan muncul sejak Desa Tenganan Pegringsingan berdiri bersamaan dengan adat istiadat dan beberapa tarian yang ada di desa tersebut, seperti tari Abuang, tari Meresi, tari Mekare dan tari Rejang Daha. Kemunculanya diperkirakan pada abad X setelah Mayadanawa dikalahkan oleh Bhatara Indra.

Tari Abuang Luh Muani ditarikan oleh lelaki dan perempuan yang masih terikat dengan organisasi yang disebut daha dan truna, daha merupakan organisasi yang beranggotakan wanita yang belum menikah dan truna merupakan lelaki yang belum menikah. Gerak pada tarian ini sangat sederhana yang merupakan ciri-ciri tarian kuno, karena tujuannya adalah untuk bersenang-senang dan penyatuan daha dan truna.

Busana yang dikenakan penari Abuang Luh Muani adalah kain gringsing yang merupakan kain ciri khas Desa Tenganan Pegringsingan terbuat dari bahanbahan alam. Tempat pementasan tari Abuang Luh Muani di Tenganan Pegringsingan dipentaskan di area atau halaman depan Bale Agung. Tari Abuang Luh Muani diiringi gamelan Selonding merupakan jenis musik yang sudah tua.

10. Tradisi saba Malunin di Desa Pedawa (Buleleng)

Tradisi Saba Malunin berasal dari Desa Pedawa, Kecamatan Banjar dan merupakan salah satu dari sejumlah tradisi unik dan magis yang dimiliki desa Bali Aga tersebut. Tradisi Saba Malunin digelar krama Desa Pedawa 5 tahun sekali di Pura Desa Pedawa pada Purnamaning Kapat. Pelaksanaan Tradisi Saba Malunin ini diyakini sebagai pertanda bahwa desa masih ajeg dan dalam keadaan mapan, baik spriritual, jasmani, maupun rohani.

Tradisi Saba Malunin ini menjadi unik dan tiada duanya di dunia, yakni sarana upakara berupa banten yang dipersembahkan. Seluruh krama yang sudah menikah wajib membawa banten balun atau banten lungguh suci. Banten ini berisikan berbagai macam makanan mulai dari nasi, sayur, gerang, lawar merah putih, daging babi, cabai, bawang, pisang satu tandan, hingga gantal dan sirih.

Kemudian, seluruh isi persembahan itu dialasi klatkat (anyaman bambu) yang selanjutnya dibungkus daun pisang dan diikat dengan daun aren muda. Tradisi ini akan berlangsung selama tiga hari tiga malam, dilengkapi dengan pementasan belasan tarian sakral di Desa Pedawa.

11. Permainan Gangsing Buleleng

Permainan Gangsing di Buleleng berawal dari wilayah Catur Desa Dalem Tamblingan, yang meliputi Desa Munduk (Kecamatan Banjar), Desa Gobleg (Kecamatan Banjar), Desa Gesing (Kecamatan Banjar), dan Desa Umajero (Kecamatan Busungbiu). Magangsing yang diwariskan leluhur ini awalnya dilangsungkan untuk menyambut panen kopi di daerah atas Buleleng.

Seluruh bahan dan proses pembuatan gangsing dilakukan oleh warga setempat. Meski merupakan permainan tradisional, namun magangsing masih lestari hingga saat ini dan berkembang menjadi turnamen. Permainan ini kemudian berkembang ke daerah lain seperti di Desa Pedawa (Kecamatan Banjar) dan Desa Cempaga (Kecamatan Banjar)

12. Tari Rejang Ilud di Desa Buahan (Gianyar)

Tari ini memiliki gerakan unik yaitu ngilud. Gerakan ngilud merupakan gerakan telapak tangan yang seolah menggenggam sesuatu dan digerakkan dengan arah dari dalam ke luar. Makna simbolik yang terkandung dalam Tari Rejang Ilud secara umum tidak berbeda dengan tari rejang lainnya.

Namun adanya gerakan ngilud makin menguatkan peran wanita sebagai sakti dalam kehidupan manusia. Wanita bukan hanya mampu memberikan persembahan bagi kesucian sebuah wilayah yang tercermin dari gerakan ngayab, namun wanita juga dapat bertindak tegas mengusir atau menghalau berbagai bahaya dan bencana dengan kekuatannya sebagai sakti, yang ditunjukkan dengan adanya kombinasi gerakan ngayab dan gerakan berkacak pinggang serta meluruskan tangannya yang disebut dengan abhāya mudrā (gerakan menolak bahaya).

Tari Rejang Ilud ini memiliki peran strategis dalam mengangkat harkat dan martabat masyarakat Desa Buahan di era globalisasi. Khusus pada aspek edukasi. Tari ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi wanita akan perannya sebagai sakti. Bila perempuan sadar peran maka masa percepatan masa kehancuran (kaliyuga) dapat dihambat atau bahkan dapat diperbaiki. Karena Hindu sendiri mengajarkan bahwa hancurnya dunia ini sangat ditentukan oleh kaum sakti itu

13. Kerajinan Ata Karangasem

Kerajinan anyaman ate sepintas mirip dengan rotan. Ate ini memiliki batang yang panjang dan tumbuhnya bisa ditemukan di hutan-hutan di Bali. kerajinan tangan yang berbahan dasar batang tanaman ate pertama kali dikerjakan dan diperkenalkan oleh I Nengah Kedep yang berasal dari Desa Tenganan.

Anyaman yang pertama kali dibuat merupakan anyaman sederhana yang berbentuk bola dengan kegunaan sebagai gantungan kunci dan tanpa sengaja wisatawan asing yang sedang berwisata disana melihat dan tertarik membeli anyaman tersebut.

Dari sanalah kerajinan tangan ate mulai berkembang. Kemudian kerajinan tangan ate diperkenalkan di desa seraya oleh I Made Kecol Astawa. Dan sampai saat ini kerajinan tangan ata di Desa Seraya masih berkembang.

14. Gambuh Bungkulan di Puri Sari Abangan, Banjar Ancak (Buleleng)

Gambuh  Bungkulan di Pura Sari abangan Banjar Ancak Desa Bungkulan diyakini keberadaaan sejak 300 tahun silam. Kesenian Gambuh yang ada di Pura Sari Abangan ini punya keterkaitan tradisi upakara/upacara.

Yang membedakan kekhasan Gambuh yang ada di Pura Sari Abangan Banjar Ancak Desa Bungkulan dengan Gambuh di Bali khususunya Bali Selatan ialah dari struktur pementasaanya. Pengiring Gambuh Bali Selatan menggunakan iringan seruling-seruling besar sementara Gambuh Bungkulan di Pura Sari Abangan, Banjar Ancak, Desa Bungkulan iringannya memakai iringan Gong Kebyar Mepacek khas Bali Utara.

Dari sisi pemain, Gambuh Bungkulan dimainkan penari pria walaupun di dalam lakon terdapat peran seorang Galuh dan Condong. Kesenian ini termasuk tarian bebali yang hanya ditarikan pada saat upacara tertentu maka penari tidak ada yang boleh cuntaka, sedang haid dan lain-lain.

15. Mandolin (ada di seluruh Bali)

Alat musik tradisional yang menyerupai kecapi ini kerap dimainkan di berbagai acara mulai dari memeriahkan hari nasional serta kerap mengiringi upacara keagamaan Hindu.

Mandolin ini terdiri dari beberapa alat, di antaranya trampa yang langsung dengan rensonatornya, lima buah senar, penggesek, serta panggul. Cara memainkannya adalah dengan cara digesek menggunakan tangan kanan dan tangan kiri untuk menekan panggulnya. Diceritakan, Gamelan Mandolin ini muncul pada zaman penjajahan ratusan tahun silam.

16. Be Guling (ada di seluruh Bali)

Babi guling atau yang lebih dikenal dengan be guling terbuat dari bahan dasar anak babi yang perutnya diisi dengan base genep (bumbu rangkap) yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, kencur, jahe, isen, kunir, cabai rawit, gula aren, garam, terasi, daun salam dan sedikit asam.

Mula-mula babi yang sudah disembelih disiram dengan air panas untuk dihilangkan kulitnya agar menjadi bersih. Setelah itu langsung dibedah perutnya selebar 10 cm untuk mengeluarkan isinya. Setelah semua isi perutnya keluar, babi tersebut dicuci sampai bersih kemudian ditusuk dengan kayu tusukan yang sudah disiapkan sambil memasukkan bumbu yang sudah diulek.

Bumbu tersebut lalu dimasukkan dalam perut babi lalu dijarit dengan benang (tali) agar bumbu tersebut tidak tumpah. Setelah itu babi tersebut diguling (dipanggang) di atas api pemanggangan dengan memutar-mutar kayu penusuknya, agar babi matang secara rata.

Setelah warna babi berubah menjadi kuning kemerah-merahan secara rata dan kayu penusuk babi yang terputar menjadi longgar itu berarti bahwa babi guling sudah matang. Sehingga sudah bisa diangkat untuk ditaruh di dalam baskom/nare besar, dengan tidak lupa menarik kayu tusukannya. Dengan demikian proses ini sudah selesai sehingga sudah bisa dihidangkan atau dikonsumsi

17. Mecaru Mejaga-jaga di Desa Adat Besang Kawan Tohjiwa (Klungkung)

Tradisi ini digelar pada Tilem Sasih Karo dengan tujuan untuk menghindari terjadinya malapetaka bagi warga desa. Kegiatan ini dipusatkan di catus pata desa setempat sekitar pukul 07.00 wita, sapi pilihan yang sudah dimandikan itu mulai diarak oleh warga yang didominasi anak-anak muda.

Sapi yang diikat dengan tujuh tali itu pertama kali diarak ke arah utara sampai di ujung desa sebelah utara. Persisnya di depan Pura Puseh desa setempat. Di sana, digelar proses upacara. Sapi ditebas pada pantat sebelah kanan oleh pemangku catus pata. Sapi tersebut ditebas menggunakan blakas sudamala yang disakralkan, Darahnya pun berceceran.

Darah yang berasal dari sapi kurban itu, lalu diperebutkan oleh warga. Ceceran darah sapi itu diyakini sebagai darah kurban untuk menjaga desa setempat. Baik skala maupun niskala. Melihat banyaknya darah yang sudah keluar dari tubuh sapi tersebut, warga setempat pun berebut mengambil darah untuk dioleskan di bagian tubuh mereka.

Sebagian malah mengusapkan darah sapi ke wajah mereka. Darah sapi itu dipercaya dapat mengobati penyakit. Warga desa sepakat tidak berani mengubah rentetan tradisi yang sudah diwariskan secara turun-menurun itu.

Konon, tradisi itu pernah ditiadakan dengan alasan kesibukan krama melaksanakan upacara ngaben. Ternyata, beberapa orang meninggal di sana. Petani juga gagal panen.

18. Tari Baris Babuang di Desa Adat Batulantang (Badung)

Tari Baris Babuang merupakan jenis tarian klasik yang disakralkan oleh masyarakat Desa Adat Batu Lantang, Desa Sulangai, Kecamatan Petang. Tarian ini sudah menjadi bagian dari sistem kepercayaan masyarakat Desa Adat Batu Lantang yang bersifat mengikat dan juga menyatukan masyarakat. Tarian ini berkaitan dengan ucapan rasa syukur kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa atas karunia melimpahkan hasil panen masyarakat desa dalam bercocok tanam.

Keunikan dari Tari Baris Babuang tersebut yakni penarinya membawa blecong atau bongkot (tangkai pohon kecicang atau kecombrang) serta pusuh biyu (jantung pisang) dengan kepala memakai kekudung (kerudung) yang dirajah (kaligrafi) Aksara Suci Aksara Bali. Tari Baris Babuang ditarikan secara berkelompok yang ditarikan 8 orang penari laki-laki, di mana penari mempunyai persyaratan wajib, yakni masih perjaka dan mengenakan pakaian yang dominan berwarna merah.

19. Tradisi Ngrebeg Tegalalang di Desa Tegalalang (Gianyar)

Ngerebeg adalah tradisi atau ritual tolak bala yang hanya dilakukan di Desa Tegallalang. Ngerebeg merupakan simbol hadirnya Bhutakala dalam diri manusia, hal ini lah yang harus dinetralisir atau ditolak oleh setiap manusia.

Pada ritual ini, warga baik anak-anak maupun dewasa akan menghias diri dengan berbagai warna dan riasan yang menyeramkan. Riasan menyeramkan ini sebagai simbol sifat buruk yang ada dalam diri dan harus dihilangkan.

Menurut kepercayaan, dalam diri manusia ada enam jenis musuh yang harus dinetralisir. Oleh karena itu, topeng atau riasan yang dikenakan oleh peserta pun harus mewakili sifat-sifat buruk ini. Tujuan utamanya adalah untuk mengendalikan nafsu dalam diri manusia, agar tidak menghancurkan diri manusia itu sendiri dan tidak menyusahkan orang lain. (TB)

 

 

MGID

Name

2020,3,2021,1,abadi,1,aceh,1,adat,3,agraris,1,air,1,air suci,2,air terjun,2,aksara suci,1,ala ayuning dewasa,1,alami,2,alas purwo,1,amerika serikat,3,aneh,1,anggara kasih,3,angin kencang,1,angkringan,1,anjing,3,aplikasi pengingat terbaik,1,arak,1,arak bali,3,arca,1,arema fc,8,aremania,7,arjuna,1,arsitektur,3,art,18,art center,1,arti mimpi,8,artis,19,artis melukat,2,ary kencana,2,arya wedakarna,2,aswatama,1,atma wedana,1,aura kasih,1,australia,4,awatara,4,babad pasek,1,babad tanah jawi,1,babi,1,babi guling,4,babi guling samsam,1,badung,62,bagus wirata,2,bahasa bali,1,bala,1,bali,1000,bali adnyana,1,bali aga,7,bali di langkat,1,bali di luar,2,bali di sumatera utara,1,bali kuno,1,bali yang binal,1,balian,2,balinese food,11,bandara bali utara,2,bandara ngurah rai,2,Bandung,1,bangli,18,banjar tainsiat,1,banjir,6,banten,1,banten otonan,1,bantuan,1,banyu pinaruh,1,banyuwangi,1,barack obama,1,basang-basang,1,bayu kw,1,bbm,1,Bebai,2,Beji Langon,1,belgia,1,belitung,1,bencana,1,bencana alam,11,bendesa,1,bendungan titab,1,berhala,1,berita,137,besakih,3,bharatayudha,1,Bhatari Durga,1,bhisama,1,bhuta kala,2,bima,1,binatang,1,biografi,2,bisnis,8,blt,1,bmkg,1,body painting,1,bom bali,1,bondres,1,Boya Sang Bima,1,brahma,1,Brahma Lelare,1,bri,10,BRI Liga 1,3,buah musim hujan,1,buda wage,1,buda wage klawu,1,budaya,248,budha,1,buku,1,bulan,1,bulan di pejeng,1,bule,5,buleleng,55,bunuh diri,1,burung pipit,1,bus hantu,1,calonarang,1,canang sari,2,candi dieng,1,canggu,3,cara merawat rambut,1,cara sadap wa,1,cara temukan hp hilang,1,care bebek,2,caru,1,catetan dibi sande,1,Catur Bekel Dumadi,1,cetik,4,china,1,chord,2,cina,2,cinta,1,ciri-ciri fake people,1,ciri-ciri manusia bertopeng,1,ciri-ciri manusia palsu,1,Cleo,1,corona,1,costume,1,covid-19,4,cpns,1,crazy rich,3,cristiano ronaldo,1,crypto,1,cuaca,1,Culture,11,Dalam Ingatan,1,dana punia,1,Dang Hyang Nirartha,3,dangdut,1,daratan,1,dataran tinggi dieng,1,daun kelor,1,daun sirih,1,Death Knot,1,demam berdarah,1,demen pedidi,1,demo,1,denpasa,1,denpasar,122,desa adat,1,desa adat datah,1,desa dapdap putih,1,desa jinengdalem,1,desa manggis,1,desa munggu,1,desa nyanglan,1,desa sudaji,1,desa undisan,1,desa wisata,1,dewa 19,1,dewasa ayu,7,dewata nawa sanga,1,Dewi Sri,1,dharma wacana,1,dialog dini hari,1,digital,7,dinasti warmadewa,1,dirjen Bimas Hindu,2,diskon,1,dlhk bali,1,doa,9,doa hindu,1,doa sehari-hari,3,dokter gigi,1,doktor,1,dosen isi,1,dpd ri,1,dprd,2,dprd bali,1,dprd kota denpasar,1,drama gong,3,dresta bali,1,drupadi,1,dubai,1,duryodana,1,duryudana,1,epos,2,erupsi gunung agung,2,event,8,fakta,1,feature,2,festival,2,film,5,filsafat,1,Fitur terbaru WhatsApp 2021,1,food,14,G20,4,gajah mada,1,galungan,15,gambelan,1,game,1,gamelan bali,1,gang poppies,1,ganjar pranowo,1,gaya hidup,1,gede ngurah ambara putra,2,gelgel,1,gempa,16,gempa bumi,14,genta,1,gering,2,gering agung,1,gerubug,1,gianyar,48,gilang bhaskara,1,gitgit,1,gubernur bali,5,gulinten,1,Gung Dewi,1,gunung agung,9,gunung batur,2,gunung semeru,1,guru,1,hamil,1,happy salma,1,hari baik,4,hari raya,17,hari raya hindu sepanjang tahun 2023,1,hastinapura,1,herbal,6,hiburan,3,Hindu,406,hindu aceh,1,hindu aluk todolo,1,hindu bali,62,hindu dunia,2,hindu jawa,9,hindu jogja,1,hindu kaharingan,1,hindu kei,2,hindu ntt,1,hindu nusantara,11,hindu tamil,1,hindu tanimbar kei,1,hobby kerauhan,1,Holywings,1,hong kong,1,horor,4,hotel,1,how to,1,hujan,1,hukum,2,hukum dan kriminal,29,hutan,1,I Gusti Ngurah Alit Yudha,1,I Gusti Ngurah Rai,1,I Nyoman Giri Prasta,1,i nyoman kenak,1,i nyoman wara,2,Ida Ayu Laksmi,1,Ida Bagus Putu Dunia,1,Ida Pedanda Gde Made Tembau,1,idol,1,idul fitri,1,ihdn denpasar,1,india,27,Indonesia,2,infotainment,1,inggris,1,inna bali beach,1,inspirasi nama bayi,1,inspiratif,1,instalasi,1,internasional,1,international,11,Irjen Pol Teddy Minahasa,2,isi denpasar,6,islam,14,itihasa,1,jagatnatha,1,jakarta,1,janin,1,jantung sehat,1,januari 2023,1,Jason Derulo,1,jawa,7,jawa barat,1,jawa timur,4,jegeg bulan,3,jembatan kaca,1,jembrana,18,jepang,3,jerawat,1,jerman,1,jessica iskandar,1,job,1,jodoh,1,joged,1,joko widodo,5,Jokowi,4,jrx,1,judi online,1,jukung,1,Julia Roberts,1,jumat kliwon,1,Jumat Paing,1,jumat pon,1,Jumat Umanis,1,jumat wage,1,jumat wage uye,1,kadek devi,1,kajeng kliwon,5,kalender,1,kamis kliwon,1,kamis paing,1,kamis pon,1,kamis umanis,1,kamis wage,1,kampung bali,1,kampung bali bekasi,1,kapolda,2,Kapolres Malang,1,Kapten Japa,1,karangasem,54,karate,1,karna,1,KB Bali,2,kebakaran,4,kebaya,1,kebo iwa,1,kecelakaan,3,kecelakaan pesawat,1,kecoak,1,kedux garage,1,keluarga berencana,1,kemakmuran,1,kematian,1,kembang rampe,1,kenangan,1,kepemimpinan,1,kepercayaan,4,kerajaan klungkung,2,kerauhan,2,kesanga,1,Kesehatan,13,kesiman,3,kesiman kertalangu,1,kesurupan,2,ketua dprd badung,1,ketua dprd gianyar,1,keturunan,1,ketut santosa,1,kintamani,1,kisah teman,1,kkb papua,2,kkn,4,klawu,3,klenik,3,klenteng,1,klungkung,31,koin micin,1,komisi IV DPRD Kota Denpasar,1,korea selatan,1,koster,1,kpk,5,kresna,1,kriminal,22,kristen,1,krobokan,1,ktt g20,5,kucing,1,kuliner,21,kulit kusam,1,kulit pisang,1,kulkul,1,kuningan,3,kunjungan,1,kunti,1,kupang,1,kusamba,1,kuta,8,lagu bali,3,lahangan sweet,1,lampung,1,lansia,1,lawar,1,layang-layang,2,leak,6,leeyonk sinatra,1,lembu,1,lempuyang,1,liburan,1,lifestyle,22,liga 1 2022-2023,1,lingga yoni,1,lirik lagu,16,lirik lagu tuak jakedanill,1,lng,1,lombok,3,longsor,1,lontar,174,lontar carcan wong,1,lontar sundarigama,3,lowongan kerja,1,LPD Kedonganan,1,Lubdaka,1,luhut binsar pandjaitan,1,lukisan,4,lulut,3,lulut emas,1,lumajang,4,magis,3,Mahabharata,44,mahameru,1,mahasabha luar biasa PHDI,1,majapahit,4,makanan diabetes,1,makna dupa,1,malang,4,mancing,1,mandalika,1,mandi,1,mang gita,1,mangga,1,mantra,14,mantra bangun pagi,1,mantra cuci muka,1,mantra gosok gigi,1,mantra hindu,4,mantra sebelum tidur,1,mantra sehari-hari,1,marco wisesa,1,marmar herayukti,1,materi agama hindu,2,materi pelajaran,2,mawar,1,medan,1,media sosial,1,medis,1,Melukat,13,mengwi,1,menikah,2,Menko Marves,1,menteri,2,menteri agama,1,menteri dari bali,2,merajan,1,merakih,1,merdeka,1,mertasari,1,militer,1,mimpi,2,mimpi membuat rumah,1,minggu kliwon,1,minggu pon,1,minggu wage,1,Miss Indonesia 2022,1,misteri,20,mistik,73,mistis,83,mitologi dewa,4,mitos,5,mma,1,model,1,monez,1,morelia,1,Motifora,1,motor,1,ms glow,1,music,3,musik,38,musisi,13,nagasepaha,1,nangka muda,1,Nanoe Biroe,2,narkoba,1,nasib,2,nasional,28,natah,1,nekara,1,nelayan,1,neraka,1,New York Fashion Week,1,news,7,ngaben,14,ngaben tikus,1,ngejot,1,ngelawang,1,ngerebong,1,ngusaba ageng,1,ngusaba nini,1,nosstress,1,ntt,2,Nusa Dua,3,nusa lembongan,1,Nusa Penida,5,nusantara,3,nyama selam,1,Nyampingang Tulang,1,nyentana,1,nyepi,13,obama,1,obat alami kecoak,1,odalan,6,odgj,1,ogoh-ogoh,8,olahraga,5,ongkara,1,otonan,1,pagerwesi,1,pahlawan,3,pajajaran,1,pal sri sedana,1,palawakya,1,pameran,2,pancawara,1,pandawa,2,pandu,1,pangerupukan,5,pangiwa,1,pantai,5,Pantai di Bali,1,Pantai Geger,1,pantai kuta,1,Pantai Melasti,1,Pantai Padang Padang,1,panti asuhan,1,papua,4,Partai Golkar,1,pasar badung,2,paskibraka,3,pasraman,1,patung,2,patung bayi Sakah,1,pawang hujan,2,pdam denpasar,2,pecinan,1,pedofilia,1,pegayaman,1,pelinggih,1,pemacekan agung,2,pemangku,1,pemaridan guru,2,pemilu 2024,1,penamaan,1,penampahan,2,pencurian,1,pendeta,1,pendidikan agama hindu,2,penggak men mersi,1,pengobatan,22,penjor,4,penjor galungan,1,penulis,1,penyajaan,1,penyakit,2,penyu,1,penyucian,1,perajin,1,perdana menteri,1,pergerakan,1,peristiwa,25,pernikahan,4,peruntungan,2,pesta kesenian bali,12,pesugihan,1,petruk,1,phdi,3,phdi Bali,7,PHDI Pusat,2,PI Bedugul,1,pica fest,1,piodalan,1,pis bolong,4,pitara,1,pitra yadnya,1,PKB,12,pkb2022,1,PMI,1,pns,1,pohon keramat,2,polda bali,1,poligami,1,polisi,3,polisi ditusuk di denpasar,1,politikus,2,politisi,1,Polresta Denpasar,1,ponsel,1,pop bali,1,ppkm,1,prestasi,1,primbon,101,produk,1,puan maharani,2,puisi berbahasa bali,1,puja tri sandya,1,pulaki,1,pulet-pulet,1,pupuh,1,pupuh sinom,1,pura,39,pura besakih,4,pura di jawa,1,pura gelap,1,pura giri semeru agung,1,Pura Goa Pageh,1,pura lempuyang luhur,1,pura luhur uluwatu,2,pura mandara giri semeru agung,2,pura melanting,1,pura pucak penulisan,1,pura punduk dawa,1,pura samuan tiga,1,Pura Taman Beji Griya Gede Manuaba,1,pura tumpa,1,puri agung klungkung,1,puri pemecutan,1,purnama,5,purnama kalima,1,purnama kapat,1,puteri indonesia,3,qris,1,rabu pahing,1,rabu pon,1,rabu umanis,1,rabu wage,1,rahina bali,1,raja bali,1,raja bangli,2,raja gianyar,1,raja klungkung,1,ralaman,1,ramalan,134,ramayana,3,rambut sehat,1,ray peni,1,rejang,1,rejang renteng,1,rejeki,2,rekor muri,1,reportase,3,rerahinan,21,restoran,2,rezeki,1,ridwan kamil,1,rinjani,1,ritus,1,Roga Sanghara Bumi,1,rs darmo,1,rsi markandeya,1,rsj bangli,2,rsud wangaya,1,rsup sanglah,2,rujak,1,rutinitas,1,sabtu kliwon,1,sabtu paing ukir,1,Sabtu Umanis,2,sabtu wage,1,sabuh mas,1,sad kahyangan,1,saiban,1,saka 1942,1,sakit gila,1,sakti,1,salon,1,samson bali,1,sanggar santhi budaya,1,santet,1,santi,1,sanur,20,sanur village festival,8,sapi,1,Sapuh Leger,1,saput poleng,1,saraswati,7,sasih,1,sastra,1,sate lilit,1,satpam pdam,1,sawah,1,sayan,1,segehan,1,sejarah,116,sejarah bali,39,sejarah desa,30,sejarah gunung agung,1,sejarah hindu,3,sejarah pura,26,seksualitas,1,selak,1,selasa kliwon,1,selasa paing,1,selasa pon,1,seleb,1,selingan,1,semarang,1,semeru,3,sengkuni,2,seni,59,seniman,9,Senin Kliwon,1,senin paing,1,Senin Pon,1,senin wage,1,senjata,1,sepak bola,9,serombotan,1,siat tipat,1,siat yeh,1,sid,2,sisi lain,84,situs hindu,1,siwa,3,siwaratri,5,sman bali mandara,1,SMPN 13 Denpasar,1,smpn 5 denpasar,3,sniper,1,soekarno,3,soma ribek,1,sosok,89,sosrobahu,1,sport,8,stadion kanjuruhan,1,street art,1,sudhi wadani,2,sugihan bali,1,sugihan jawa,1,suku,2,sulawesi utara,1,suling,1,sulinggih,11,sultan,1,sumatera,1,Sundari Dewi,1,sunset,1,surabaya,2,surya kanta,1,suwat,2,tabanan,26,tahun baru 2022,1,tahun baru saka,1,taksu poleng,1,taledan,1,tanah longsor,4,tanah lot,1,tanda hp terserang malware,1,tanimbar kei,1,tari,3,tari kreasi,1,tari rejang renteng,1,Teknologi,6,tenganan,2,tenung,19,terminal LNG,8,teroris,1,Terry Palmer Hotelier,1,terunyan,2,thailand,1,tiara dewata,1,tilem,5,tingkatan leak,1,tinju,1,tips,1,tirta,2,tirta empul,4,tni,3,tni ad,1,tokek,1,tokoh,103,toraja,1,tradisi,7,tradisional,6,tragedi Kanjuruhan,1,travel,9,Tresna Nyama,1,Tri Handoko Seto,1,tri sandya,2,trunyan,1,tsunami,1,tugu tiga,1,tuhan,1,tukad ayung,3,tukad badung,2,tukad bindu,1,tukad loloan,1,tukad oongan,1,tukad unda,1,tukad yeh ho,1,tumbal,1,tumpek,1,tumpek kandang,1,tumpek krulut,1,tumpek landep,1,tumpek wariga,2,tumpek wayang,1,tuselak,1,tutorial,3,uang kepeng,1,ubud,13,ubud foof festival,1,udeng merah,1,ugu,1,uhn igb sugriwa,2,ulah pati,5,ular,3,uma,1,umkm,1,uni emirat arab,1,unik,13,universitas gajah mada,1,universitas indonesia,2,universitas udayana,1,unud,4,unuk,1,upakara,4,usada,1,usada buduh,1,usadha,9,vaksinasi Covid-19,2,vandalisme,1,veteran,1,video,1,viral,31,walhi bali,7,wariga,121,warisan,1,watak,2,wayan koster,7,Wayang,7,wbtb,1,weda,1,wewaran,3,whatsapp,3,whdi,1,wilio,1,wiracarita,10,wisata,39,wna,1,wuku,4,wuku bala,1,wuku dukut,7,wuku klawu,2,wuku Watugunung,4,wuku wayang,1,yadnya,2,yadnya sesa,1,Yan Srikandi,1,yeh labuh,1,yong sagita,1,zodiac,2,zodiak,18,
ltr
item
TelusurBali.com: Termasuk Babi Guling, Ini 19 Kebudayaan Bali yang Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia Oleh Kemendikbudristek
Termasuk Babi Guling, Ini 19 Kebudayaan Bali yang Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia Oleh Kemendikbudristek
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjf74Ph9cnv8HytSSevM4gbKoK4-r8RWgblYsWoboyu9LmHbyWaCfTGyBGwZz-fOubrEWRnokedBdU32RwAFwao9aWm4Qi0bmx1ndqDCw6u9d3cHH2zloqzm4izXuzCCpGPfXCjEE5r2HepiNtAxM9uPAQoHfZl420owW4XwcNlLP2R_y2BYnHd5ki0=s16000
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjf74Ph9cnv8HytSSevM4gbKoK4-r8RWgblYsWoboyu9LmHbyWaCfTGyBGwZz-fOubrEWRnokedBdU32RwAFwao9aWm4Qi0bmx1ndqDCw6u9d3cHH2zloqzm4izXuzCCpGPfXCjEE5r2HepiNtAxM9uPAQoHfZl420owW4XwcNlLP2R_y2BYnHd5ki0=s72-c
TelusurBali.com
https://www.telusurbali.com/2021/11/termasuk-babi-guling-ini-19-kebudayaan.html
https://www.telusurbali.com/
https://www.telusurbali.com/
https://www.telusurbali.com/2021/11/termasuk-babi-guling-ini-19-kebudayaan.html
true
4771231865681501597
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content