Jerinx SID atau I Gede Ary Astina kembali berurusan dengan masalah hukum. Setelah bebas dari penjara terkait kasus IDI kacung WHO, kini ia...
Jerinx
SID atau I Gede Ary Astina kembali berurusan dengan masalah hukum. Setelah
bebas dari penjara terkait kasus IDI kacung WHO, kini ia kembali terjerat kasus
dugaan pengancaman terhadap pegiat media sosial Adam Deni.
Bahkan
ia sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polda Metro Jaya
pada Rabu 1 Desember 2021 hingga 20 hari kedepan. Sebelumnya, Polda Metro Jaya
juga sudah menyerahkan berkas kasus yang menjerat Jerinx ke Kejaksaan Negeri
Jakarta Pusat. Berkas kasus tersebut telah dinyatakan lengkap.
Lalu
siapakah sosok dari Jerinx SID ini?
Jerinx
memiliki nama asli I Gede Ary Astina, Jerinx lahir pada 10 Februari 1977.
Dia merupakan drummer dari grup musik rock Superman is Dead atau SID.
Belakangan ia juga menyanyi, pencipta lagu, dan juga aktivis.
Diketahui Superman Is Dead bermarkas di Kuta, Badung, Bali.
Jerinx
memulai karir musiknya bersama Superman Is Dead setelah lulus SMA
pada tahun 1995. Band beraliran Rock ini sampai sekarang telah merilis
tujuh buah album. Di album Angels and the Outsiders (2010), Jerinx dan
kawan-kawan berhasil diundang ke Warped Tour Festival untuk melaksanakan konser
di beberapa kota di Amerika Serikat. Pencapaian ini merupakan sebuah kebanggaan
tersendiri karena SID merupakan satu-satunya band Indonesia dan band kedua di
Asia yang pernah tampil di festival tersebut.
Selain
itu, Jerinx juga mengurus beberapa bisnis berupa clothingan, hingga bar yakni
Twice Bar. Ia juga seorang pengusaha sukses dan brand ambassador dari beberapa
brand streetwear seperti Vans dan Dickies.
Pada
5 Oktober 2019, Jerinx resmi menikah dengan Nora Alexandra
Philip. Walaupun memiliki perbedaan usia yang cukup jauh, yakni 18 tahun,
keduanya tak jarang menunjukkan kekompakkan mereka melalui akun Instagram
masing-masing.
Jerinx
diketahui pernah berkuliah di Universitas Pendidikan Nasional dengan
jurusan Fakultas Ekonomi. Awal November 2021 Jerinx diangkat jadi
duta anti narkoba oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali. Jerinx
ditugaskan untuk menyebarkan edukasi mengenai bahaya narkotika.
Sebelumnya Jerinx
telah menentang rencana reklamasi di Teluk Benoa, Bali sejak
2014 karena dampak sosialnya. Pada 10 Juli 2018, Jerinx menuntut
Presiden Indonesia Joko Widodo untuk memenuhi janjinya pada tahun 2015 untuk
menindaklanjuti masalah reklamasi Teluk Benoa
Pada
11 November 2018, Jerinx mengkritik penyanyi dangdut Via Vallen dalam
sebuah unggahan Instagram karena mengcover ulang lagu Superman Is Dead yang
berjudul Sunset di Tanah Anarki tanpa izin. Via dikatakan telah
menghilangkan arti dari lagu tersebut.
"VV
[Via Vallen] harusnya sudah belajar jadi manusia, jangan bisanya hanya
mengambil saja. Selama ini nyanyi SDTA [Sunset di Tanah Anarki] ribuan kali,
lirik lagu kami ga ada artinya bagi dia? Setelah sukses, apa yang kamu bisa
lakukan untuk mengapresiasi karya yang membawamu ke tempat yang lebih baik?
Dengan followers berjuta, minimal berkontribusilah untuk gerakan
melawan lupa, atau pelurusan sejarah 65, perjuangan Kendeng, dll, ada
banyak sekali hal yg bisa VV lakukan tanpa harus keluar duit," kata
Jerinx.
Via
pun meminta maaf melalui akun Instagram-nya dengan mengatakan bahwa ia tidak
bermaksud merusak lagu tersebut dengan menyanyikannya dalam aransemen dangdut
koplo. Jerinx kemudian menerima permintaan maaf tersebut, tetapi tidak menarik
komentar sebelumnya.
Pada
Februari 2019, Jerinx terlibat keributan dengan sesama musisi, yakni Anji yang
merupakan mantan anggota dari Drive mengenai masalah RUU
Permusikan. Setelah blog video milik Anji di YouTube yang
sedang mewawancarai Ariel Noah mengenai RUU tersebut dirilis, Jerinx
pun melayangkan ancaman jika perseteruannya dengan Anji dijadikan konten untuk
videonya.
Selain
itu Jerinx menyatakan pendapatnya bahwa COVID-19 adalah sebuah konspirasi dan
bisnis. Menurutnya, sudah terlalu banyak kebetulan yang menyusun sebuah pola.
Jerinx menyatakan bahwa pandemi COVID-19 sudah dirancang sedemikian
rupa di dalam sebuah dokumen yang dibuat oleh Bill Gates dan Yayasan
Rockefeller di situs web www.academia.edu. Dalam dokumen tersebut,
terdapat sebuah skenario mengenai wabah dan karantina wilayah.
Jerinx
juga mengaitkan dokumen tersebut dengan pernyataan Bill Gates di Konferensi
TED pada 2015, yang menyatakan bahwa akan ada epidemi besar di masa depan.
Jerinx menyatakan bahwa Bill Gates bukanlah seorang dokter,
melainkan hanya sosok pebisnis yang terkenal.
Pada
bulan Agustus 2020, Jerinx juga tersandung kasus yang diduga mencemarkan nama
baik Ikatan Dokter Indonesia dengan menyebut bahwa "IDI
merupakan kacung WHO", sehingga IDI melaporkannya ke polisi dengan
dugaan pelanggaran Pasal 28 Ayat (2) juncto Pasal 45 Ayat (2)
dan/atau Pasal 27 Ayat (3) juncto Pasal 45 Ayat (3) UU ITE. Pada
12 Agustus 2020, Jerinx ditahan di Polda Bali setelah menjadi
tersangka pencemaran nama baik.
Kasus
itu kemudian dilanjutkan ke tingkat kasasi. Namun, Mahkamah Agung menolak
permohonan kasasi dari kedua belah pihak, Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai
pemohon kasasi I dan kuasa hukum Jerinx sebagai pemohon kasasi II. Jerinx
akhirnya divonis 10 bulan penjara dan denda Rp 10 juta subsider satu bulan.
Karena telah membayar denda, Jerinx tak perlu mendekam sampai 8 Juli 2021 di
Lapas Kelas IIA Kerobokan dan bebas pada tanggal 8 Juni 2021. Setelah bebas, ia
langsung melakukan upacara pembersihan diri atau melukat yang dipimpin ibunya
sendiri sebagai seorang sulinggih (pendeta).
Jerinx
kembali menuai kontroversi dengan menuduh sejumlah figur publik penyintas
COVID-19 dibayar untuk mengaku terkena COVID-19. Awalnya, ia menuduh penyanyi
dan aktris Bunga Citra Lestari bangga 'di-covid-kan' setelah pulang
dari liburannya di Bali. BCL lewat unggahan Instagram-nya kemudian memberi
penjelasan bahwa ia pulang dari Bali pada 2 Juni 2021. Pada 12 Juni 2021,
dirinya masih dinyatakan negatif COVID-19. Barulah kemudian BCL dinyatakan
positif COVID-19 pada 14 Juni 2021. Tak lupa, BCL menegaskan bahwa ia tidak
pernah mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya terpapar COVID-19 karena habis
berlibur di Bali. Jerinx pun kembali memberi tanggapan bahwa wajar jika ada
yang menduga BCL terinfeksi virus corona di Bali, mempertanyakan mengapa BCL
harus mengumumkan kepada publik bahwa dirinya mengidap COVID-19 dan beranggapan
hal tersebut bisa berpengaruh terhadap rencana dibukanya pariwisata Bali pada
bulan Juli 2021. Jerinx pun menantang BCL untuk bersumpah bahwa dirinya tidak
dibayar untuk 'di-covid-kan'.
Tak
lama kemudian, YouTuber permainan daring Sarah Viloid juga dituduh
hal yang sama oleh Jerinx ketika Sarah mengumumkan bahwa dirinya positif
COVID-19. Komika Bintang Emon yang juga positif COVID-19 pun akhirnya
mengumumkan penyakitnya tersebut dengan nada sindiran, seolah-olah dirinya
benar 'di-endorse' COVID-19 dengan syarat napas terengah-engah, mual, batuk,
sama sakit kepala berat, serta harus siap dituduh bagian dari konspirasi dan
harus siap disumpah. Dikarenakan angkanya bagus, akhirnya ia
'mengambil' endorse tersebut. Aksi ini dilakukan Bintang dengan
maksud menyentil fenomena orang-orang yang tidak percaya dengan virus dan
penyakit ini. Ia juga menambahkan bahwa begitu banyak orang yang
di-endorse COVID-19, jumlahnya hingga 10 ribu lebih.
Hal
ini menuai reaksi dari Jerinx yang mengunggah ulang video Bintang dan percaya
bahwa Bintang adalah bagian dari artis yang di-endorse COVID-19. Padahal,
Bintang justru menyentil siapa saja yang tidak percaya bahwa COVID-19 itu
nyata. Sayangnya, unggahan ini sudah dihapus oleh Jerinx meski sempat dibuat
tangkapan layar oleh Arie Kriting. Tak ingin memperpanjang urusan, Bintang
segera mengkonfirmasi bahwa apa yang diucapkannya hanya merupakan sarkasme.
Perihal ia terkena COVID-19 memang betul, tapi endorse dan lainnya
yang disebutkannya bohong belaka. Jerinx kemudian
mengedit caption yang ia tulis sebelumnya. Ia mencantumkan tagar
#BoikotSelebKacxngMasukBali dan link teori konspirasi COVID-19
lainnya. Dalam unggahan selanjutnya, Jerinx juga menuduh Bintang dan selebriti
lainnya yang terkena COVID-19 dibayar untuk mengaku terkena COVID-19 dan
menyebabkan pariwisata Bali terpuruk lagi.
Selain
itu, ia juga berseteru dengan Adam Deni. Semua itu berawal ketika Adam Deni
beberapa kali berkomentar di akun Instagram Jerinx. Dia meminta bukti daftar
artis Tanah Air yang menerima endorse untuk mengaku positif Covid-19. Berangkat
dari sepengetahuannya bahwa Adam Deni memiliki ilmu dasar Information
Technology (IT) dan sempat berkomentar, Jerinx menuduh pria kelahiran Desember
1995 itu sebagai dalang di balik akun @jrxsid yang mendadak hilang.
Melalui
sambungan telepon yang telah ia rekam, Adam Deni mengaku dihina, dimaki-maki,
hingga menerima ancaman dari Jerinx.
Sementara
Adam Deni berani bersumpah bahwa ia bukanlah orang atau dalang di balik
menghilangnya akun Instagram Jerinx. Adam Deni telah membuat pengakuan melalui
unggahan Instagram-nya bahwa ia menerima ancaman hingga makian dari Jerinx. Kemudian,
Jerinx kembali menelpon untuk meminta maaf atas makian yang ia lontarkan kepada
Adam Deni.
Hal
ini ia sampaikan melalui unggahan Instagram selanjutnya pada hari yang sama.
Adam menyebut Jerinx telah meminta maaf melalui sambungan telepon.
Setelah
berkonsultasi dengan kuasa hukumnya, Machi Achmad, Adam Deni akhirnya
menghubungi Nora Alexandra dengan maksud ingin berdamai dengan Jerinx. Permintaan
tersebut rupanya tidak diindahkan oleh Jerinx. Adam Deni mengaku kembali mendapatkan
makian hingga direndahkan.
Oleh
karena itu, Adam Deni memutus komunikasi dan tidak melanjutkan perdamaian
dengan pihak Jerinx dan kasusnya bergulir hingga saat ini. (TB)