Penuh Misteri! Pohon Keramat di Bali Ini Bisa Mengeluarkan Madu dan Bisa Mengabulkan Permintaan Warga

ist Bali memiliki keunikan dan ada beberapa hal yang tak bisa dipikirkan dengan akal sehat. Bahkan sampai sekarang hal-hal klenik tersebut...

ist

Bali memiliki keunikan dan ada beberapa hal yang tak bisa dipikirkan dengan akal sehat. Bahkan sampai sekarang hal-hal klenik tersebut masih dipercaya di Bali. Salah satunya adalah pohon yang bisa mengeluarkan madu ini. Selain itu pohon ini juga dipercaya bisa mengabulkan permintaan seseorang.

Pohon ini pun sangat dikeramatkan oleh warga. Pohon tua ini adalah pohon beringin yang sangat dikeramatkan oleh warga Desa Pakraman Tista, di Desa Baktiseraga, Kabupaten Buleleng, Bali.

Dilansir dari merdeka.com, konon pohon yang sudah berumur ratusan tahun dan berdiri tegak di sisi jalan ini belum pernah menjatuhkan ranting-ranting pohonnya sampai berjatuhan di tengah jalan. Anehnya, ranting-ranting pohon justru berjatuhan tepat di sisi belakang pura yang berada di bawah pohon itu.

Uniknya lagi, pada tahun 2010 lalu, warga di sana mengatakan jika daunnya mengeluarkan cairan kental berwarna coklat dan berasa manis. Warga setempat meyakini getah dari dedaunan pohon ini adalah madu.

Seorang warga yang diwawancarai merdeka.com pada Minggu 16 Agustus 2015, Ketut Budi mengatakan ketika pohon itu mengeluarkan madu, tidak hanya warga di desa Baktiseraga saja yang meminta berkah getah madu itu. Bahkan ada dari luar kota dan daerah yang berdatangan. Diyakini juga bahwa keluarnya getah madu  tersebut hanya bertahan selama 40 hari saja,

Kelian Banjar Tista saat itu, I Nyoman Ariana juga mengungkapkan tentang keajaiban dari pohon beringin besar ini. Menurutnya, kegaiban dari tempat ini adalah setiap orang yang datang memohon selalu terkabulkan. Ia mengatakan, agar permintaan terkabul, tidak perlu harus membawa sesaji yang berlebihan, cukup canang sari dengan niat dan hati yang tulus.

“Banyak yang mempercayai adanya kemurahan yang bersetana di tempat pura keramat di pohon itu. Kebanyakan orang yang memohon diberikan keberhasilan,” kata Ariana yang dikutip dari merdeka.com.

Cerita lainnya, kata Ariana, kalau orang berbuat janji jika permintaannya terpenuhi. Namun si pembuat janji lupa bayar khaul, sudah barang tentu akan diingatkan dengan musibah yang kadang tidak masuk akal. Biasanya, mereka yang lupa bayar janjinya akan datang dengan kondisi yang kesakitan. “Kalau memohon di tempat ini dan berjanji harus dipenuhi kalau berhasil. Jika tidak akan ada musibah yang dialaminya,” jelasnya.

Sementara itu, dilansir dari Tribun Bali diketahui pura ini berada di kawasan Pura Desa Pakraman Tista, Desa Baktiseraga, Buleleng, Bali. Kelian Banjar Tista, I Nyoman Ariana mengatakan ada banyak contoh jika permohonannya terkabul dari pohon ini. Contohnya saat ingin usaha berhasil, tinggal maturan atau mempersembahkan canang sari saja sudah bisa berhasil. Namun jika seseorang berjanji di pohon tersebut, ketika berhasil tidak kunjung memenuhi janjinya maka akan mendatangkan malapetaka.

Sebelumnya pernah ada seseorang warga setempat memohon sesuatu. Warga tersebut berjanji akan maturan sapi kalau berhasil. Tetapi saat sudah berhasil janjinya tidak kunjung dipenuhi. Akhirnya kepala warga itu kena ranting saat berdiri di bawah pohon itu dan bocor.

Konon krama mempercayai pohon beringin itu sebagai pohon yang keramat. Saat memotong ranting pohon pun harus melalui paruman untuk dicarikan hari baiknya terlebih dahulu. Meski begitu, pohon tersebut tidak akan membahayakan jika tidak ada yang membuat masalah.

Ranting-ranting yang jatuh juga tidak pernah mencelakai orang selama tidak ada masalah. Pohon beringin itu juga sempat mengeluarkan madu dari daun-daunnya lima tahun silam.

Kejadian itu bermula ketika usai piodalan di tiga pura di desa itu. Tiba-tiba krama mendapati atap bangunan di bawah pohon basah dengan air yang kecoklat-coklatan dan lengket. Setelah itu baru disadari daun-daun pohon itu mengeluarkan cairan coklat kental dan berasa manis.

Saat itu banyak masyarakat yang berbondong-bondong itu mengambil madu itu. Bahkan sampai masyarakat dari luar Buleleng. Madu terus keluar dari daun-daun sampai sebulan lamanya. Krama mempercayai jika madu yang berasal dari pohon itu memiliki khasiat bagi kesehatan. (TB)