Sumber: www.booking.com Setelah Desa Panglipuran di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali masuk menjadi salah satu desa terbersih di d...
![]() |
Sumber: www.booking.com |
Setelah
Desa Panglipuran di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali masuk menjadi salah
satu desa terbersih di dunia kini ada satu lagi daerah di Bali yang masuk
menjadi kota teramah di dunia. Dimana Desa Panglipuran ini menjadi desa
terbersih nomor tiga di dunia setelah Desa Giethoorn di Belanda, dan Desa
Mawlynnong di India.
Sementara
itu, untuk daerah di Bali yang masuk 10 besar kota teramah di Bali adalah Nusa
Lembongan. Nusa Lembongan ini baru dinobatkan sebagai Kota Teramah di dunia
tahun 2022 ini.
Hal
ini dinobatkan oleh sebuah online travel agent yang berbasis di
Belanda, Booking.com. Dimana booking.com baru saja merilis daftar kota-kota
paling ramah di dunia pada 2022 atau Most Welcoming Cities on Earth for 2022.
Dikutip
dari laman resminya, Booking.com memilih 10 kota teramah berdasarkan Traveller
Review Awards, di mana kota-kota ini dikenal memiliki akomodasi dan
transportasi yang memuaskan para tamu. Akomodasi dan transportasi ini
mendapatkan nilai di atas rata-rata untuk keramahan pelayanannya.
Semuanya
telah dipilih untuk secara konsisten memberikan keramahan yang luar biasa,
sebagaimana dibuktikan oleh lebih dari 232 juta ulasan terverifikasi dari
pengguna Booking.com.
Dalam
daftar tersebut, Matera di Italia menempati urutan pertama sebagai kota teramah
untuk turis. Booking.com menyebut Matera sebagai kota menakjubkan yang
menjadi latar sejumlah film Hollywood. Posisi kedua ditempati Kota Bled di
Slovenia. Kota ini menawarkan panorama danau yang eksotis. Bled juga disebut
sebagai kota teramah untuk turis dengan segudang akomodasi pilihannya. Disusul
Taitung
City di Taiwan, Nafplio di Yunani, Toledo di Spanyol, Monte Verde di Brasil,
Bruges di Belgia, posisi kedelapan ditempati Nusa Lembongan di Indonesia, Ponta
Delgada (Azores) di Portugal, serta Hoi An di Vietnam.
Dilansir
dari Liputan6.com, masuknya Nusa Lembongan ini dikarenakan pulau kecil yang
terletak dekat Nusa Penida dan Nusa Ceningan di Pulau Bali ini dikenal dengan
masyarakatnya yang ramah. Selain itu, Nusa Lembongan juga dikenal menyajikan
panorama alam yang indah dan juga jadi surganya para peselancar karena ombak
lautnya yang memukau.
Di
sini, para turis juga bisa menemukan deretan destinasi wisata alam menariknya,
di antaranya Pantai Jungut Batu, Devil's Tear, dan Mushroom Bay. Soal
akomodasi, semua juga tersedia di sana. Di desa Nusa Lembongan, masih
kental sekali tradisi dan budayanya. Bahkan mata pencaharian penduduknya
mayoritas masih petani dan nelayan. Selain itu ada juga Hutan Mangrove
yang menawarkan kesejukan hutan dengan pohon bakau yang rindang.
Tidak
hanya menawarkan tempat wisata yang cantik, di Nusa Lembongan juga ada banyak
menu makanan khas yang wajib dicoba. Apalagi menu makanan khas yang diolah
dengan ikan segar, biasanya akan terasa nikmat dan menggoyang lidah.
Lalu
bagaimana sejarah munculnya Nusa Lembongan ini?
Dilansir
dari masbrooo.com, terkait dengan asal-usul Nusa Lembongan ini terdapat dalam
Babad Nusa Penida. Dimana dijelaskan jika Desa Lembongan bermula dari seseorang
bernama I Renggan yang sangat senang melakukan Tapa Brata Yoga Samadhi. Ia
Bertapa di Pasraman Puncak Gunung Mundhi di Nusa Penida.
Saking
tekunnya sampe-sampe Ida Dukuh Jumpungan yang sudah moksa dan berada di
Siwa Lokha berkenan turun ke bumi untuk memberikan anugerah kepada cucunya
berupa kesaktian.
Ternyata
kesaktian Ida Dukuh Jumpungan yang merupakan penjelmaan dari Dewa Siwa
yang turun ke Bumi bersama sakti beliau, yakni Dewi Uma, beserta pengikut
Beliau, seperti Tri Purusa, Catur Lokha Pala, dan Asta Gangga.
Dukuh
Jumpungan juga memiliki perahu besar yang digunakan untuk Dukuh Jumpungan
juga memiliki perahu besar berlayar menikmati indahnya lautan bersama
istri (dewi Uma) dan sisya Beliau. Selanjutnya perahu itu diwariskan
kepada I Renggan dan setelah mendapatkan kesaktian dari Ida Dukuh
Jumpungan, I Renggan jadi sakti mantraguna.
Karena
merasa dirinya sakti maka I Renggan ingin memamerkan kesaktian dirinya dan
kesaktian perahu kakeknya yang terkenal sangat sakti, semua yang ditabrak oleh
perahu Ida Dukuh Jumpungan akan hancur,sirna dan, lenyap tanpa bekas. Gila
banget bisa begituan perahunya dan hal ini dibuktiin dengan menabrak pulau
Nusa Penida.
Sebelum
melancarkan aksinya I Renggan melakukan Yoga Samadhi memohon restu pada
kakeknya, yaitu Dukuh Jumpungan. Setelah mendapatkan restu mulailah I
Renggan dan anak buahnya melakukan aksinya menabrak pulau Nusa Penida hingga
terbelah jadi dua bagian dan membentuklah sebuah loloan atau aliran air
yang memisahkan Pulau Nusa Penida dengan pecahannya akibat ditabrak oleh perahu
tersebut yang kemudian loloan itu diberi nama loloan Penida.
Pulau
Nusa Penida yang terbelah menjadi dua bagian ini, yang sebelah Selatan lebih
besar disebut dengan Nusa Gede sedangkan bagian yang lebih kecil disebut Nusa
Cenik. I Renggan ga puas cuman bisa membelah Nusa Penida aja nih. Beliau
berlanjut ingin membelah Bali bagian Utara, tepatnya ingin membelah Gunung
Agung. Selain itu, I Renggan juga ingin bikin orang Bali jadi geger akan
kesaktiannya dengan cara bikin Gumi Bali jadi grubug atau terkena
wabah besar-besaran.
Kemudian I
Renggan mulai bersamadhi dan mengeluarkan kesaktiannya untuk mengerahkan
serangga serta kutu terbang, yang kemudian menyerang seluruh tanaman di Pulau
Bali. Hasilnya masyarakat Bali menjadi panik dan penuh ketakutan
dan Penguasa yang ada di Bali yang beristana di Gunung Agung bernama Ida
Hyang Toh Langkir penjelmaan dari Bhatara Wisnu yang turun ke bumi membalas
serangan serangga yang di buat oleh I Renggan dengan cara menciptakan api yang
berhasil membakar serangga dan kutu terbang, sehingga semua serangga dan
kutu terbang hangus terbakar menjadi abu. Tumpukan abu serangga tersebut membentuk
sebuah bukit yang disebut dengan Bukit Pawon.
I
Renggan ga mau menyerah sampai segitu aja. Beliau kemudian mulai
bersamadhi lagi membuat rencana yang lebih besar dengan membuat gempa bumi
dengan kesaktian perahu tersebut serta ingin menabrak Gunung Agung dimulai dari
Padang Bai. Mengetahui rencana jahatnya, Ida Hyang Toh Langkir menjadi
sangat marah, dan mengutuk I Renggan beserta perahunya agar hanyut dan
tenggelam. Kesaktian Ida Hyang Toh Langkir bikin perahu I Renggan
menjadi tidak terkendali serta terombang-ambing ditengah lautan, dan akhirnya
hanyut di tepi pantai Nusa Cenik.
Pulau
Nusa Cenik pun terbelah lagi menjadi 2 bagian akibat peristiwa itu, dimana yang
dikenal sekarang namanya disebelah Selatan Nusa Ceningan dan disebelah
Utara Nusa Lembongan. Setelah itu I Renggan menetap dan bertapa disana hingga
mencapai moksa.
Jadi,
kisah adanya Nusa Lembongan ini diakibatkan oleh perahu I Renggan
warisan Ida Dukuh Jumpungan terhempas dari tiupan angin Ida Hyang Toh
Langkir yang berusaha menyelamatkan masyarakat Bali. Ini salah satu sebuah
bukti mengapa sampai saat ini Gunung Agung masih dianggap suci sama masyarakat
Bali dan dibalik bencana letusan Gunung Agung ini masyarakat Bali masih percaya
dengan kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Ida
Hyang Tohlangkir yang bakalan menjaga seisi alam Bali ini. (TB)