Ist Sebuah video berdurasi 15 detik memperlihatkan seekor ikan julit atau sidat muncul di Pura Tirta Empul Gianyar Bali. Julit ini muncul ...
![]() |
Ist |
Sebuah
video berdurasi 15 detik memperlihatkan seekor ikan julit atau sidat muncul di
Pura Tirta Empul Gianyar Bali. Julit ini muncul pada Sabtu, 18 Juni 2022
bertepatan saat Kuningan. Video ini salah satunya diunggah oleh akun instagram
jeg.bali.
Pemandangan
seekor ikan Julit (ikan Sidat) di Pura Tirta Empul yang sering diyakini sebagai
“due” dari Ida Bhatara yang melinggih di Pura Tirta Empul. Pada tahun 962 Raja
Sri Candrabhayasingha Warmadewa membangun pura di sekeliling mata air yang
terletak di hulu Sungai Pakerisan, pura ini dikenal sebagai Pura Tirta Empul.
Dan generasi ikan Julit ini diyakini sudah ada di mata air tersebut sebelum
Pura Tirta Empul dibangun.
Dilansir
dari IDN Times Bali, di Pura Tirta Empul ini memang terdapat seekor ikan
keramat atau dikenal dengan sebutan ikan duwe. Ikan ini berwujud ikan julit
atau ikan sidat. Ada sebuah mitos yang beredar di masyarakat, bahwa orang yang
melihat keberadaan ikan duwe akan mendapatkan keberuntungan. Ikan duwe ini
muncul sewaktu-waktu dan tidak bisa diprediksi kapan akan memperlihatkan
wujudnya.
Sementara
itu dilansir dari Kabarno.com mitos yang ada di Pura Tirta Empul hingga saat
ini yakni tentang be julit. Siapa yang bisa melihat be julit di dalam pura akan
mendapatkan keberuntungan. Be julit, dalam bahasa Indonesia disebut ikan
sidat.
Pura
Tirta Empul terletak di Br. Manukaya Let, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring,
Kabupaten Gianyar. Berdiri sejak tahun 1178, posisi pure berada di sebelah
istana kepresidenan, Istana Tampaksiring.
Jejak
pura keramat ini, dimulai dari penemuan mata air pada tahun 962. Sejak itu,
didirikan tempat permandian dekat dengan mata air. Tempat permandian tersebut
kini menjadi tempat pembersihan “pengelukatan” Pura Tirta Empul.
Mata
air yang terdapat di dalam pura ini biasa disebut dengan Taman Suci. Di dalam
Taman Suci itulah terdapat ikan julit yang sudah ada sejak zaman dahulu. Malah,
konon sudah ada sebelum mata air ini ditemukan.
“Dulunya
Pura Tirta Empul ini adalah sungai. Pada tahun 962 ditemukan mata air. Dan ikan
julit ini sudah ada sejak tempat ini masih menjadi sungai,” jelas Made
Mawiarnata selaku Bendesa Adat Manukaya Let, Pangempon Pura Tirta Empul
dilansir dari Kabarno.com.
Hal
yang sama juga disampaikan Jero Mangku Lingsir Pura Tirta Empul. “Ikan julit
ini sudah ada sejak zaman dahulu bahkan sebelum pura ini berdiri,” ujar Dewa
Gede Mangku Wenten.
Meski
dipercaya ada, tapi tidak mudah melihat ikan tersebut. Terakhir kali ikan julit
dalam jumlah besar menampakkan tubuhnya pada saat Megawati yang saat itu,
menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, berkunjung Tirta Empul.
“Ibu
Megawati ingin melihat ikan julit yang ada di Taman Suci masih ada atau tidak?
Karena saat beliau masih anak-anak beliau melihat ikan julit di sini banyak,
setelah diberikan pemancing banyak keluar ikan julitnya,” ungkap Made
Mawiarnata.
Cara
membuat ikan julit menampakkan tubunya dan keluar dari sarangnya adalah dengan
cara pemberian sarang lebah. Sarang lebah itu, harus yang masih ada
madunya. Kemudian ditambah telur dan memohon serta dihaturkan terlebih dahulu
di Pura Tirta Empul.
“Supaya
ikan julitnya keluar, dipancing dengan sarang lebah yang masih ada madunya.
Diparisudha dulu di pura, baru di taruh ke dalam air Taman Suci,” tambah Dewa
Gede Mangku Wenten.
Namun
demikian, masih menurut Dewa Gede mangku Wetan, ikan julit ini bisa saja muncul
dengan sendirinya sewaktu-waktu. Hanya saja, tidak tentu kapan waktu keluar
ikan julit ini dari rumahnya.
Keberadaan
ikan julit di pura ini susah ditemukan karena memang ikan julit bersembunyi di
celah-celah mata air dan jarang menampakkan tubuhnya. Ikan julit di Pura Tirta
Empul dipercaya dapat membawa keberuntungan oleh sebagian masyarakat di Bali.
Sebagian masyarakat percaya jika melihat ikan julit di Taman Suci, tempat
pembersihan “pengelukatan”, atau di sekitar lingkungan Pura Tira Empul akan
mendapatkan keberuntungan.
“Jika
melihat ikan julit akan mendapatkan keberuntungan itu adalah mitos. Tidak bisa
dibuktikan secara ilmiah, itu hanya kepercayaan dan keyakinan masyarakat,”
tegas Made Mawiarnata.
Hal
serupa juga diungkapkan Dewa Gede Mangku Wenten. “Nggih itu, mudah-mudahan. Ada
juga orang membicarakan begitu, mungkin kalau melihat ikan julit keluar itu
mungkin mendatangkan rejeki, itu kan tergantung dari rejekinya sendiri-sendiri
nggih,” ucapnya.
Tapi
mitos tentang ikan sidat di Tirta Empul, telanjur menyebar. Dan, seperti
diyakini oleh mereka yang berkunjung ke tempat suci ini. Apalagi, memang tidak
sembarang orang dapat melakukan upacara untuk melihat ikan julit keluar dan
menampakkan tubuhnya.
Ikan
julit di Pura Tirta Empul memang diyakini sebagai “due” dari Ida Bhatara yang
melinggih di Pura Tirta Empul. Made Mawiarnata dan Dewa Gede Mangku Wenten
sudah menegaskan bahwa ikat juoilt bisa mendatangkan keberuntungan, hanya
kepercayaan dan keyakinan masyarakat saja. Tapi memang, keyakinan itu, sudah
ada sejak zaman dahulu.
“Hal
itu adalah balik lagi pada kepercayaan dan keyakinan masing-masing orang. Balik
lagi pada rejeki yang diberikan oleh Tuhan,” ucap Made Mawiarnata.
Hal
yang sama juga diungkapkan Jero Mangku Lingsir Pura Tirta Empul, “kepercayaan
dan keyakinan ya, kalau mangkunya di sini mengatakan bahwa kalau mau ikan julit
keluar itu banyak rejekinya tapi nanti tidak, kan salah. Ya, tergantung dirinya
itu. Tergantung rejekinya masing-masing. Kepercayaan ini memang sudah ada dari
zaman dahulu, sekarang, dan yang akan datang. (TB)