Ist Di hotel tua di Bali ini ada kamar khusus untuk Nyir Roro Kidul. Ada suasana mistis di dalam kamar hotel ini. Adapun lokasi kamar ini ...
![]() |
Ist |
Di
hotel tua di Bali ini ada kamar khusus untuk Nyir Roro Kidul. Ada suasana
mistis di dalam kamar hotel ini. Adapun lokasi kamar ini berada di Hotel Grand
Bali Beach yang beralamat di Sanur, Denpasar, Bali. Di dalam kamar ini
nuansanya serba hijau. Juga ada lukisan Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul yang
bersanding dengan foto Bung Karno. Nuansa mistis yang sangat kental terasa di
kamar ini. Kamar ini pun dikeramatkan.
Dilansir
dari detik.com, kamar ini adalah kamar nomor 327 di lantai 3 Hotel
Inna Grand Bali Beach. Kamar ini lebih dikenal dengan sebutan Kamar Bung Karno,
sang proklamator kemerdekaan Indonesia.
Kamar
ini pulalah satu-satunya kamar yang tidak terbakar ketika hotel ini hangus
dilahap si jago merah pada 20 Januari 1993. Padahal tidak tanggung-tanggung,
api membara selama 3 hari berturut-turut.
Kamar ini tidak terbuka untuk umum, apalagi untuk ditempati tamu hotel, hanya dikhususkan kepada mereka yang hendak melakukan semedi. Namun sejak Kongres II PDIP digelar pada 28 Maret 2005 di hotel ini, Kamar Bung Karno pun menjadi objek wisata.
Megawati
Soekarnoputri bahkan menyempatkan diri mengunjungi kamar ini sebelum kongres
dimulai. Selanjutnya diikuti oleh beberapa utusan PDIP dari berbagai daerah.Tak
mau ketinggalan, para wartawan yang penasaran juga menjajalnya. Bahkan beberapa
polisi dan polwan pun ikut.
Dari
ulasan detik.com tahun 2005, begitu pintu kamar dibuka, pengunjung
disambut bau kemenyan. Hampir seluruh ruangan tampak penuh dengan sesajen,
khususnya di bagian kaki tempat tidur. Tampak pula 4 payung sembahyang ala
Bali.
Pengunjung
kemudian diminta membuka alas kaki sebelum memasuki kamar. Kamar Bung Karno
memiliki 2 jendela, pintu kayu, dan pintu kaca. Kamar pun tampak remang-remang
karena minim cahaya lampu.
Pandangan langsung mengarah pada lukisan mencolok yang tergantung di dinding di atas tempat tidur bagian kepala. Apalagi kalau bukan lukisan Nyi Roro Kidul yang sedang berada di dalam kereta kencana di lautan lepas.
Bau kemenyan dan lukisan Nyi Roro Kidul menjadi kombinasi klop untuk membuat suasana menjadi bergidik. Dua foto close up wajah Bung Karno yang mengenakan peci ikut menghiasi dinding di atas tempat tidur bagian kepala. Ada juga sebuah wayang kulit Krisna.
Ada
dua tempat tidur, di mana di atasnya diletakkan peci dan kacamata Bung Karno,
serta beberapa tumpukan kain warna putih dan kuning. Di bagian kaki tempat
tidur ada dua lemari kaca. Di dalamnya terdapat tongkat komando dan keris Bung
Karno.
"Barang-barang
itu merupakan imitasi, seperti peci, kacamata, tongkat komando dan keris. Itu
hasil pemberian para pengunjung yang mengaku mendapat wahyu dan juga manajemen
hotel," kata seorang petugas hotel yang menemani para pengunjung.
Menurut
peraturan hotel, pengunjung harus ditemani petugas hotel untuk memasuki Kamar
Bung Karno, tanpa dipungut bayaran.Yang tidak habis pikir, hampir seluruh
bagian kamar ada bekas jilatan api, namun tidak sampai hangus.
Terlihat
lemari kayu mengelupas dan dinding kamar yang dilapisi wall paper putih menjadi
kecoklatan akibat panasnya kobaran api selama 3 hari. Anehnya lagi, gorden
berwarna kuning yang terpasang masih merupakan gorden yang terpasang pertama
kali, tapi tidak sedikitpun terjilat api. Padahal kaca jendela pada dinding
bagian belakang yang menghadap laut selatan sudah retak karena panasnya api.
Karpet
yang digunakan pun masih versi lama berwarna coklat kemerahan. Sementara lubang
AC tampak bekas terbakar, namun AC masih berfungsi dengan baik.
Alkisah
Hotel yang semula bernama Bali Beach ini dibangun pada tahun 1962 dan
beroperasi pada tahun 1966. Pasca terbakar tahun 1993, nama hotel menjadi Grand
Bali Beach. Saat bergabung dengan Grup Inna, nama hotel menjadi Inna Grand Bali
Beach.
Alkisah,
hotel ini didirikan di atas tanah hasil rampasan dari tentara Jepang. Pada saat
didirikan tahun 1962, hotel ini merupakan yang pertama kalinya ada di Bali.
Soekarno yang menjadi Presiden RI saat itu memiliki haul akan membuat sebuah
kamar suci untuk Nyi Roro Kidul.
Namun
sebelum haul itu terwujud, terjadi peristiwa G30S PKI yang berbuntut pada
runtuhnya kepemimpinan Bung Karno. Walhasil sejak hotel ini dibangun hingga
Bung Karno meninggal dunia, tidak sekalipun pernah ditempati Bung Karno.
Kamar
327 itu pun saat itu masih merupakan kamar biasa yang bisa dihuni pengunjung
hotel. Nah, saat hotel terbakar, manajemen hotel mengumpulkan paranormal
se-Indonesia ke Bali. Dari hasil penglihatan gaib, kamar yang tidak terbakar
disebut sebagai hadiah dari Nyi Roro Kidul kepada Bung Karno. Akhirnya kamar
itu pun 'dikeramatkan' sehingga disebut sebagai Kamar Bung Karno.
Megagawati
sebelum menjadi presiden pernah beberapa kali mengunjungi kamar tersebut. Namun
saat menjadi presiden, hal itu tidak pernah dilakukan Mega meski beberapa kali
mengunjungi Bali. Barulah saat menjelang Kongres II PDIP, Mega menyempatkan
diri mengunjungi kamar tersebut. Entah kebetulan atau apalah namanya, Mega hari
itu resmi terpilih kembali menjadi ketua umum PDIP.
Sementara
itu dilansir dari Tribun Jateng, disebutkan ada dua kamar hotel di Inna Grand
Bali Beach yang istimewa. Keduanya adalah kamar nomor 327 dan nomor 2401.
Menurut
Resident Manager Hotel Inna Grand Bali Beach (GBB), Ida Bagus Alit Suka yang
diwawancarai tahun 2015 mengatakan, ketika dipakai untuk Kongres IV PDIP
2015, dua kamar itu diberi nomor layaknya kamar-kamar yang lain di Inna GBB
tapi tak disewakan.
Berdiri
tahun 1966, Inna GBB menyimpan cerita tersendiri mengenai keberadaan dua kamar
yang diperlakukan secara khusus dan dianggap sebagai kekhasan Inna GBB itu.
Kamar
327 dan 2401 adalah kamar yang mendapat perlakuan khusus baik dari sisi
perawatan fisik maupun spiritual oleh pengelola hotel. Semasa hidupnya presiden
pertama Republik Indonesia, Bung Karno, selalu menginap di kamar ini bila
datang ke Bali. Sedangkan kamar 2401 merupakan kamar yang “disiapkan” secara
khusus bagi kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul, penguasa Pantai Selatan.
Di
Inna GBB secara total tersedia 566 unit kamar yang tersebar di tiga bagian
besar. Rinciannya: 247 unit kamar di Tower Wing (setinggi 10 lantai) yang
mencakup 1 unit kamar kelas presidential suite dan 24 kelas executive suite.
Selain
itu, ada 208 unit kamar di Garden Wing (sebanyak empat blok bangunan dua
lantai) dan 111 kamar Cottage. Kamar 327 terletak di Tower Wing, sedangkan
kamar 2401 merupakan Cottage.
Pada
setiap bulan Suro, ada persembahyangan di kamar 327, dan sesajennya kemudian
dilarung ke laut. Selain itu, setiap tanggal 17 Agustus disediakan sesajen
khusus di kamar itu. (TB)