Istimewa Epos Mahabharata sudah tak asing bagi masyarakat dunia. Semua orang setidaknya pernah mendengar kisah perselisihan di dalam keluarg...
Istimewa |
Epos
Mahabharata sudah tak asing bagi masyarakat dunia. Semua orang setidaknya
pernah mendengar kisah perselisihan di dalam keluarga Bharata di dataran India
yakni antara Pandawa dan Kurawa.
Perselisihan
ini muncul akibat dari adanya peberebutan kekuasaan di Kerajaan Hastinapura.
Dan
perselisihan ini pun berujung pada pertempuran besar antar kedua kubu yang
kemudian dimenangkan oleh Pandawa berkat bantuan dari Krisna yang juga
dipercaya sebagai awatara dari Dewa Wisnu.
Epos
Mahabharata termasuk dalam kelompol Itihasa atau cerita epik tentang
kepahlawanan pada jaman Hindu kuno.
Mahabharata
ini disusun oleh seorang Rsi yakni Rsi Wyasa atau yang juga dikenal dengan
Vyasa Krisna Dwipayana dan ditulis di India sekitar 400 SM.
Awalnya
epos ini ditulis dalam bahasa Sanskerta, kemudian diterjemahkan ke dalam
berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia.
Bahkan
di Indonesia, epos ini pun digubah menjadi kakawin oleh para pujangga dengan
menggunakan bahasa Jawa Kuno.
Selain
itu, wiracarita ini juga dianggap sebagai puisi epik terpanjang di dunia dengan
100.000 sloka dan sekitar 1,8 juta kata.
Epos
Mahabharata ini dibagi ke dalam 18 bagian atau parwa yang disebut dengan asta
dasa parwa.
Berikut
ini bagian-bagiannya beserta ringkasan kisahnya pada setiap parwa.
1. Adipawara
Pada
bagian Adiparwa berisi tentang kisah dewa-dewi, para resi, dan para
leluhur Janamejaya.
Selain
itu, juga ada riwayat keluarga Dinasti Kuru, dari masa Santanu hingga
Drestarastra.
Pada
bagian ini juga menceritakan tentang masa kana-kanak Pandawa dan Kurawa.
Meskipun
sama-sama masih kecil, namun sudah terlihat bibit-bibit permusuhan di antara
kedua pihak ini.
2. Sabhaparwa
Parwa
kedua yakni Sabhaparwa ini berkisah tentang pendirian Indraprasta yang kemudian
dilanjutkan dengan pelaksanaan Rajasuya oleh Yudistira dan saudaranya.
Saat
ini Duryodana yang merupakan kakak tertua dari Kurawa juga diundang dan iri
dengan Indraprasta.
Kemudian
kedua pihak terlibat permainan dadu yang membuat Pandawa kalah dan harus
menjalani masa pengasingan selama 12 tahun, dan masa penyamaran selama setahun.
3. Wanaparwa
Berkisah
tentang perjalanan para Pandawa saat mengalami masa pengasingan selama 12 tahun
di hutan.
Saat
pengasingan ini Bima bertemu dengan Hanuman, sementara Arjuna berpetualang ke
kahyangan.
4. Wirataparwa
Parwa
keempat yakni Wirataparwa yang bercerita tentang masa penyamaran Pandawa
setelah menjalani pengasingan selama 12 tahun.
Mereka
melakukan penyamaran di Kerajaan Wirata selama setahun.
5. Udyogaparwa
Parwa
kelima yakni Udyogaparwa mengisahkan tentang kembalinya Pandawa ke Indraprasta
setelah menjalani masa pengasingan dan penyamaran.
Setelah
kembali, ternyata Duryodana tak mau mengembalikan separuh kerajaan Hastinapura
yang menjadi hak dari Pandawa.
Hal
ini pun membuat kedua belah pihak bersiap melakukan pertempuran.
Krisna
atau Kresna mencoba untuk melakukan perundingan damai, namun gagal.
Akhirnya
perang pun siap dimulai di Kurukshetra yang dikenal dengan perang Bharatayudha.
6. Bhismaparwa
Parwa
keenam yakni Bhismaparwa yang berkisah tentang Rsi Bhisma menjadi panglima
perang dari Kurawa.
Bhisma
akhirnya kalah oleh serangan dari Srikandi bersama dengan Arjuna.
Selain
itu, pada bagian parwa ini juga mencakup Bhagawadgita pada bab 25 sampai 42.
7. Dronaparwa
Selanjutnya
adalah bagian ketujuh yakni Dronaparwa yang berkisah tentang Rsi Drona yang
menggantikan Bhisma sebagai panglima perang Kurawa.
Drona
akhirnya gugur di medan perang dengan dipenggal oleh Drestayumna.
Ia
dipenggal dalam keadaan lemas setelah menerima kabar bohong tentang kematian
anaknya yakni Aswatama, padahal Aswatama yang terbunuh adalah seekor gajah.
Selain
itu, dalam bagian ini juga diceritakan tentang gugurnya anak Arjuna yakni
Abimanyu dan anak Bima yakni Gatotkaca.
8. Karnaparwa
Setelah
gugurnya Drona, Karna kemudian dingkat menjadi senopati atau panglima perang di
pihak Kurawa.
Namun
dalam pertempuran sengit dengan Arjuna, Karna gugur setelah kekuatannya hilang
akibat buah kutukan dari Parasurama pada hari ke-17.
Selain
itu, dalam parwa ini juga diceritakan tentang kematian Dursasana di tangan
Bima.
9. Salyaparwa
Salyaparwa
mengisahkan tentang diangkatkan Prabu Salya menjadi panglima perang di pihak
Kurawa menggantikan Karna.
Salya
merupakan paman dari dua Pandwa kembar yakni Nakula dan Sahadewa dan akhirnya
gugur di medan perang.
Selain
itu, bagian ini juga menceritakan tentang duel maut antara Duryodana dengan
Bima yang berakhir dengan kematian Duryodana dan sekaligus sebagai penanda
akhir perang Bharatayudha.
10. Sauptikaparwa
Sauptikaparwa
berkisah tentang pembalasan dendam Aswatama atas kematian ayahnya Rsi Drona.
Aswatama
bersama Krepa, dan Kertawarma menyusup ke tenda ksatria pandawa dan
membunuh kstria yang tersisa termasuk Panca Kumara yang merupakan anak dari
Pandawa dengan Dewi Drupadi.
Akhirnya
Aswatama dikutuk oleh Kresna sehingga ia tumbuh borok dan hidup abadi.
Hanya
tersisa tujuh kesatria di pihak Pandawa, dan tiga kesatria di pihak Kurawa.
11. Striparwa
Beskisah
tentang kesedihan para janda dari ksatria Pandawa dan Kurawa yang gugur di
medan perang Kurukshetra.
Selain
itu, Gandari juga mengutuk Kresna agar keluarganya yakni kaun Yadawa kelak akan
saling membantai.
12. Santiparwa
Berkisah
tentang pengangkatan Yudhistira sebagai raja di Kerajaan Kuru dengan ibu kota
Hastinapura.
Bagian
ini merupakan bagian yang terpanjang dari semua parwa yang ada.
13. Anusasanaparwa
Parwa
ini mengisahkan tentang wejangan terakhir dari Rsi Bhisma kepada para penerus
Dinasti Kuru sebelum ia menghembuskan napas terakhir.
Bhisma
mengajarkan tentang ajaran Dharma, Artha, aturan tentang berbagai upacara,
kewajiban seorang raja, dan masih banyak lainnya.
14. Aswamedhikaparwa
Berkisah
tentang upacara Aswamedha yang digelar oleh Yudhistira.
Selain
itu, juga berkisah tentang penaklukan kerajaan yang dilalui oleh kuda yang
dijadikan sarana upacara Aswamedha.
Dalam
perjalanannya tersebut, Arjuna berjumpa dengan Babruwahana, anak
kandungnya yang ia tinggalkan sejak masih kecil.
15. Asramawasikaparwa
Menceritakan
tentang perjalanan Drestarastra, Gandari, Kunti, Widura, dan Sanjaya ke tengah
hutan.
Di
dalam hutan mereka terbakar oleh api dan Widura meninggal terlebih dahulu.
Sementara
itu, Sanjaya melakukan pertapaan di Himalaya atas permintaan Drestarastra.
16. Mosalaparwa
Berkisah
tentang kehancuran keluarga Kresna yakni kaun Yadawa yang dimulai dari anak
kresna yakni Samba bersama pemuda Yadawa mengolok-olok para resi
yang berkunjung ke Dwaraka.
Hal
ini berujung pada kutukan kepada Kaum Yadawa dan akhirnya mereka saling
membunuh dalam sebuah pesta.
Setelah
kejadian tersebut, Kresna masuk ke dalam hutan dan wafat oleh seorang pemburu,
dan Baladewa juga wafat.
Tak
lama setelah itu, Dwaraka kemudian diterjang air laut dan tenggelam.
17. Prasthanikaparwa
Berkisah
tentang Panca Pandawa bersama istrinya yakni Drupadi mendaki ke gunung
Himalaya.
Dalam
perjalanan tersebut, satu persatu dari mereka wafat.
Selanjutnya
hanya menyisakan Yudhistira yang ditemani oleh seekor anjing jelmaan Dewa
Dharma.
18. Swargarohanaparwa
Parwa
ini berkisah tentang Yudhistira yang berhasil mencapai puncak Gunung Himalaya
dan dijemput untuk mencapai surga oleh Dewa Indra.
Juga
berkisah tentang penyiksaan empat orang Pandawa di neraka dan Kurawa menikmati
surga.
Namun
akhirnya kondisi berbalik sehingga Yudisthira bisa berkumpul dengan saudaranya
di surga.
Demikianlah
bagian dari Asta Dasa Parwa beserta ringkasan kisahnya pada masing-masing
parwa. (TB)