Ist Angker! Tukad Yeh Ho di Kabupaten Tabanan, Bali telah memakan beberapa korban. Setidaknya dari penelusuran tim TelusurBali.com, sejak ta...
Ist |
Angker!
Tukad Yeh Ho di Kabupaten Tabanan, Bali telah memakan beberapa korban.
Setidaknya dari penelusuran tim TelusurBali.com, sejak tahun 2016 sebanyak 4
orang meninggal karena terseret arus maupun karena tenggelam.
Bahkan,
pada bulan Oktober 2022 ini, Tukad Yeh Ho memakan dua orang korban dan
meninggal dunia. Dimana satu korban bahkan hanyut hingga Pantai Sanur.
Berikut
ini adalah beberapa catatan terkait tragedi 4 orang warga terseret arus sungai
di Tukad Yeh Ho Tabanan.
1. Siswa Tenggelam Saat
Mandi
Pada
Sabtu pagi, 12 September 2009, seorang siswa SMPN 3 Selemadeg Timur meninggal
tenggelam di Tukad Yeh Ho. Siswa SMPN 3 Selemadeg Timur, I Putu Ari Wiraguna
(15) asal Banjar Pangkung Langkuas, Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur tenggelam
saat berenang di sana.
Korban
diduga tidak dapat berenang saat mandi di sungai di kedalaman empat meter. Tenggelamnya
siswa kelas 3 SMPN 3 Selemdeg Timur itu berawal ketika korban bersama
teman-temannya diberi tugas oleh guru sekolah mencari batu kali untuk membangun
Pura Sekolah.
Sekitar
pukul, 08.30, korban besama teman-teman sekolahnya mencari batu kali.
Usai
mencari batu kali, korban kembali ke sungai bersama beberapa temannya untuk
mandi. Saat itulah korban meceburkan diri ke sungai di kedalaman empat meter.
Naas korban tidak muncul-muncul ke permukaan.
Sementara
itu teman-teman korban menyangka korban bercanda dan tidak menghiraukannya.
Namun setelah ditunggu hingga sekitar 30 menit, korban tidak muncul-muncul.
Kejadian itu membuat teman-teman korban panik dan meminta tolong kepada warga
sekitar, kemudian memanggil guru mereka.
2. Seorang Nenek Terpeleset
dan Hanyut di Tukad Yeh Ho
Pada
Rabu, 15 April 2015, seorang nenek-nenek bernama Ni Nengah Sangka (80)
ditemukan meninggal di Tukad Yeh Ho. Nenek ini berasal dari Banjar Dinas Tibu
Poh Desa Belumbang, Kecamatan Kerambitan, Tabanan.
Jenasah
korban ditemukan pertama kali oleh
Kelihan Dinas Tibubiu saat itu I Nyoman Abdiasa (46) yang juga anak korban
sekitar pukul 06.00 Wita. Posisi jenazah korban
miring, tanpa busana, kaki di utara sementara posisi kepala korban di
selatan.
Sehari
sebelum ditemukan meninggal, yakni Selasa, 14 April 2015 korban pergi ke sungai
untuk mandi sekitar pukul 17.00 Wita. Diduga karena kakinya terpeleset, korban kemudian terjatuh dan diseret arus sungai
yang saat itu deras.
Anak
korban Nyoman Abdiasa sudah curiga karena hingga sore dan menjelang malam,
korban belum pulang. Abdiasa kemudian
mencari tahu keberadaan korban ke seluruh sanak keluarganya. Namun tak satupun
keluarga korban mengetahui keberadaanya.
Abdiasa
kemudian memutuskan mencari korban ke sungai yang tidak jauh dari rumahnya.
Karena saat itu air sungai cukup deras dan habis hujan, pencarian mulai dari
jam 19.00 wita sampai pukul 24.00 wita.
3. Mayat Perempuan Mengapung
di Tukad Yeh Ho
Kamis,
26 Januari 2017, mayat perempuan tanpa identitas ditemukan mengapung di Sungai
Yeh Ho. Lokasi penemuan mayat tersebut di perbatasan anatara Banjar Dinas Jegu
Bendul dengan banjar dinas Tatag, Desa Lalalinggah, Kecamatan Penebel, Tabanan.
Mayat
perempuan tanpa identitas itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 11.00 Wita oleh Ni Made Nuarsih (47), petani asal Banjar Dinas Jegu Bendul.
Saat itu saksi Nuarsih sedang mencari bambu di pinggir sungai.
Alangkah
terkejutnya saksi saat menoleh ke arah sungai melihat sosok mayat
mengapung. Saksi kemudian memanggil
suaminya I Wayan Sudirka (57). Keduanya langsung melaporkan penemuan mayat tersebut kepada I
Gusti Wayan Sumarbawa yang lanjut melapor ke Polsek Penebel.
Tak
berselang lama anggota polisi tiba di Tempat Kejadian (TKP), melakukan olah TKP
terhadap mayat perempuan dengan ciri ciri rambut pendek warna kuning, kulit
putih, mengenakan jaket warna cokelat, baju dalam werna hitam, pakai selendang
coklat kombinasi bunga.
Kondisi
mayat perempuan tersebut mengenaskan, tangannya
terikat dengan kabel listrik dan tali plastik warna biru,
kaki terikat dengan tali plastik warna
hitam dan biru. Begitu juga lehernya terikat
dengan tali plastik pengikat sapi sepanjang 18 meter. Diduga mayat
tersebut korban pembunuhan.
4. Dua Buruh Tenggelam di
Tukad Yeh Ho
Dua
orang buruh asal Jember Jawa Timur yang
tenggelam di Tukad Yeh Ho, Banjar Kedampal, Desa Mangesta, Kecamatan Penebel,
Tabanan. Kejadian ini terjadi pada Sabtu, 10 Februari 2018 lalu. Kedua korban
yakni Azis (31) dan Saiful (32).
Jenazah
ditemukan keesokan harinya tak jauh dari tempat keduanya tenggelam. Saat
ditemukan masing masing pukul 07.45 dan 09.30 Wita kondisi kedua korban sudah
kaku. Jenasah keduanya kemudian langsung dibawa ke BRSUD Tabanan untuk
dilakukan visum.
Kedua
korban tenggelam berawal saat menggiring kayu senggon di Tukad Yeh Ho, Sabtu
sore. Saat kayu mulai dihanyutkan, tiba-tiba 5 buah kayu gelontongan jenis
Sengon itu tersangkut sekitaran pohon kelapa yang tumbang ke tengah sungai.
Naas dua orang pun tenggelam dan meninggal dunia.
5. Mayat Pria Mengambang di
Tukad Yeh Ho
Pada
Jumat 18 Mei 2018, sesosok mayat pria ditemukan mengambang di aliran Tukad Yeh
Ho, Banjar Ngis, Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Tabanan.
Jenazah
pertama kali ditemukan oleh I Nyoman Kerti (70) yang hendak pulang setelah
bekerja di kebunnya sekitar pukul 13.00 wita. Saat hendak menyeberangi sungai,
saksi terkejut melihat sesosok jenazah tersangkut di antara bebatuan sungai.
Adapun
ciri-ciri mayat tersebut, rambut ubanan, tidak memakai baju, memakai celana
jeans warna cream selutut, wajah sudah bengkak. Setelah dilakukan identifikasi
awal untuk mengetahui identitas korban, ditemukan beberapa benda di saku celana
korban, berupa 7 buah uang kepeng, 2 buah anak kunci, 1 buah kulit rokok, dan 1
buah cabe hijau.
6. Anggota TNI Terseret Arus
Tukad Yeh Ho
Minggu,
9 Februari 2020, seorang anggota TNI berpangkat Peltu dari Koramil Kerambitan,
Tabanan, Bali meninggal dunia setelah terseret arus sungai Tukad Yeh Ho. Korban
bernama Ketut Susila Adnyana (47) asal Desa Belumbang, Kerambitan, Tabanan. Jenazahnya
ditemukan pada Senin, 10 Oktober 2020 di Pantai Kelecung.
I
Ketut Susila Adnyana ditemukan di sebelah barat muara Sungai Yeh Ho, yakni
berjarak 3 km dari lokasi korban hilang sekitar pukul 15.15 WITA.
Kronologi
kejadian yakni pada Minggu 9 Februari pukul 10.30 WITA korban I Ketut Susila
Adnyana, bersama dengan dua temannya datang dari mencari rumput di sekitar
subak mambang Selemadeg Timur atau sebelah barat Tukad Yeh Ho.
Setelah
selesai mencari rumput, korban bersama dua temannya pulang ke Desa Belumbang,
Kerambitan, Tabanan.
Lalu
saat menyeberangi Sungai Yeh Ho korban terpleset dan terseret arus sungai yang
saat itu sedang banjir. Kedua temannya sudah berusaha untuk menolong tapi
kesulitan karena kondisi arus sungai yang deras.
Operasi
SAR dilakukan dengan mengerahkan 8 orang personel serta dari Kodim 1619/Tabanan
dan 30 orang rekan korban dari Koramil 1619-05/Kerambitan.
7. Mahasiswi Terseret Arus
Saat Menyeberang
Selanjutnya,
pada Jumat, 7 Oktober 2022 malam, seorang mahasiswa terseret arus Tukad Yeh Ho.
Perempuan itu bernama Luh Gede Puspasari (19).
Ia
terseret arus, saat menyeberangi jembatan yang saat itu dialiri air deras saat
hujan. Perempuan ini berasal dari Desa Tangguntiti, Kecamatan Selamadeg Timur,
Tabanan. Korban hanyut di Jembatan penghubung antara Desa Tibubiu dengan Desa
Beraban.
Pencarian
pun dilakukan selama tujuh hari hingga akhirnya jenzah korban ditemukan di
Pantai Sanur, Denpasar. Ia ditemukan epatnya di belakang Hotel Grand Inna Bali Beach,
Sanur, pada Jumat 14 Oktober 2022.
Jenazah
peratama kali ditemukan oleh warga bernama I Wayan Sueca (34). Ketika itu,
warga tersebut sedang mengambil boad Glory II untuk membawa wisatawan ke Nusa
Penida. Ia tanpa sengaja menoleh ke laut dan melihat ada benda mengapung di
Pantai, tepatnya dibelakang Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur.
8. Hanyut Saat Mandi di
Tukad Yeh Ho
Masih
di bulan Oktober 2022 tepatnya Rabu 26 Oktober 2022, seorang lelaki hanyut saat
mandi di Tukad Yeh Ho. Korban bernama I Ketut Suada (49).
Lelaki yang berasal dari Banjar Langan, Desa Belumbang, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, itu diduga hanyut saat mandi di Tukad Yeh Yo sekitar pukul 18.00 Wita.
Setelah dilakukan pencarian, jenazah baru ditemukan pada Jumat 28 Oktober 2022.
Jenazah ditemukan mengambang di dekat lokasi kejadian sekitar pukul 15.00 Wita.
(TB)